Selasa, 03 Maret 2015

Pemasaran Kerajinan Perak

Ekspor kerajinan perak ke Eropa terus melonjak dari tahun ke tahun, utamanya pada setiap akhir tahun. Pasalnya mendekati Tahun Baru, permintaan berbagai jenis, baik perhiasan maupun barang pajangan dari kerajinan perak terus meningkat. Hal itulah yang terus memacu masyarakat Kota Gede untuk terus mengembangkan kerajinan perak.

Kerajinan ini, menurut sejarahnya, berkembang sebagai warisan para abdi dalem yang ahli membuat berbagai barang kebutuhan istana kerajaan Mataram di zaman dulu. Awalnya kerajinan ini melahirkan berbagai benda seni termasuk perhiasan dari emas, tembaga, dan perak. Ketika kerajaan Mataram pecah menjadi dua, para abdi dalem yang ahli membuat perhiasan tersebut tetap tinggal di wilayah ini. Hal itu bisa kita kenali pula dari nama-nama dusun yang ada di Kota Gede. Ada yang bernama Kampung Krintenan (yaitu tempat orang-orang pembuat perhiasan dari emas) dan Kampung Sayangan (yaitu tempat orang-orang membuat kerajinan dari tembaga).


Ketiga jenis kerajinan tersebut terus diwarisi oleh anak cucu keturunan para pengrajin zaman kerajaan Mataram dahulu. Tetapi pada perkembangannya, perhiasan perak lebih diminati oleh masyarakat. Tak aneh bila perkembangan kerajinan perak inilah yang tetap maju pesat hingga sekarang. Dan selanjutnya para pengrajin perak itu mengembangkan berbagai kreativitasnya dengan mengadaptasi bentuk kerajinan lainnya. Sampai kini pun kita masih dapat menjumpai berbagai jenis kerajinan perak yang dihasilkan di Kotagede ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar