Rabu, 04 Maret 2015

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

KERAJINAN TEMBAGA & PERAK
            Kerajinan tembaga dan perak adalah sebuah kerajinan yang cukup terkenal di daerah Gunungkidul, terutama di daerah dusun Blekonang, Tepus, Tepus, GK. Sebagian besar warga di daerah ini bermata pencaharian sebagai pengrajin Tembaga dan Perak. Pekerjaan ini berawal pada saat mereka merantau di daerah Kotagede, dan pada saat itulah mereka mengenal Kerajinan yang berbahan dasar dari tembaga, perak, dan kuningan. Setelah dikira sudah menguasai teknik-teknik dalam membuat kerajinan tembaga dan perak, mereka melanjutkan usahanya di daerahnya. Salah satunya di daerah dusun Blekonang, Tepus, Tepus, GK.
Kerajinan ini sangat diminati oleh banyak orang bahkan turis-turis dari berbagai negara. Penjualan kerajinan ini sudah memasuki pasar ekspor. Kerajinan ini banyak diminati banyak orang karena memiliki seni yang cukup tinggi. Dalam proses pembuatan kerajinan ini cukup memakan waktu cukup lama, dari pembentukan pola sampai akhirnya ditahap terakhir yaitu merendam kerajinan tersebut ke dalam obat pemutih khusus
 Kerajinan ini dihargai mulai dari Rp 5.000 - jutaan Rupiah, tergantung ukuran dan kerumitan dalam pembuatan.
            Adapun macam-macam kerajinan ini yaitu berupa :
1)      Assesoris: Bros, anting, cincin, gelang, kalung, dsb.
2)      Hiasan dinding
3)      Berbagai miniatur

Jika anda berminat membeli kerajinan ini, anda bisa menghubungi :
Nomor hp   : - 087839680442
                     - 085228112960
Nomor WA : - 087839680442
Contoh - Contoh Kerajinan Tembaga dan Perak.


Berikut adalah contoh-contoh Kerajinan Temabaga dan Perak :

1) Miniatur Borobudor


2) Pajangan Dinding bentuk Gajah


3) Assesoris Bros

4) Miniatur Naga 

5) Assesoris Kalung Perak

6) Miniatur Merak

Gambar gambar di atas merupakan sebagian kecil dari hasil pengrajin di daerah saya, masih ada bentuk kerajinan Tembaga dan Perak lainnya.








Selasa, 03 Maret 2015

Jenis-jenis kerajinan perak berdasarkan cara pembuatan.

Jenis-jenis kerajinan perak berdasarkan cara pembuatan :
-Perak buatan tangan (Handmade)
-Perak buatan mesin (Machinery)
-Perak cetakan (Casting)

Silver Clay
1. Perak buatan tangan.
Kerajinan perak ini murni dibuat dengan tangan , tanpa mengandalkan mesin. Dari proses awal hingga akhir dikerjakan dengan tangan. Kerajinan inilah yang merupakan cikal bakal industri perak di Kotagede Yogyakarta dan bahkan sampai sekarangpun kerajinan perak di Kotagede masih didominasi kerajinan buatan tangan (handmade).
Sebenarnya perak handmade ini berdasarkan materialnya masih bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu:
Filigree
Solid Silver
a.    Perak Filigree atau yang di Kotagede sering dikenal dengan istilah perak Trap adalah jenis kerajinan perak yang bermaterial benang/kawat perak yang sangat lembut yang dipilin dan dipres/dibuat plat.
Benang-benang perak inilah yang digunakan untuk membuat motif atau dekorasi kerajinan perak.  Benang perak/filigree ini bukan hanya digunakan untuk membuat perhiasan/asesories saja, tapi juga digunakan untuk membuat bermacam-macam miniatur seperti miniatur becak, kereta kuda, harley davidson dan juga bermacam-macam hiasan dinding seperti hiasan motif wayang dan lain sebagainya.
Sampai sekarang perak filigree masih mempunyai tempat di hati penggemar perak karena jenis kerajinan inilah yang sampai sekarang belum bisa digantikan oleh mesin. Dengan kata lain kerajinan perak filigree inilah kerajinan perak yang benar-benar handmade (buatan tangan). Berikut beberapa contoh produk filigree/trap.


b.    Solid Silver. Kerajinan perak ini berbahan utama perak lempengan/lembaran perak. Material ini lebih fleksibel untuk dibentuk atau digunakan membuat kerajinan perak. Biasanya digunakan sebagai bahan utama untuk membuat perlengkapan makan dari perak seperti nampan, piring, mangkok dan lain sebagainya. Selain itu juga sering digunakan untuk membuat miniatur dan perhiasan-perhiasan.

2. Perak Cetakan.
Akhir-akhir ini perak cetakan sering dijadikan alternatif produksi kerajinan perak. Terutama untuk permintaan produk dengan kuantitas besar dan waktu yang terbatas. Sebenarnya sistem pembuatan perak cetak/casting ini ada beberapa tehnik. Dari yang menggunakan peralatan sederhana sampai penggunaan mesin casting sentrifugal yang lumayan mahal harganya. Dan biasanya produk perhiasan yang ada di pasaran dibuat denganmesin casting sentrifugal.
Secara umum cetakan di sini berarti prosesnya diawali dengan pencairan logam perak dan tembaga yang kemudian dituang ke cetakan yang telah disiapkan sebelumnya sesuai bentuk yang dinginkan. Sekali proses pencetakan dilakukan dengan mesin casting sentrifugal  bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan produk perak. Keuntungan dari sistem pembuatan cetak adalah penghematan waktu dan model yang dibuat bisa sama semua. Meskipun begitu proses akhir (finishing) dari proses perak cetakan ini masih menggunakan tangan di antaranya, pengikiran dan  pengamplasan bekas-bekas cetakan yang kurang rapi. Kendala utama dari produksi sistem cetak ini adalah harga mesin cetak yang mahal.

3. Perak buatan Mesin.
Kerajinan perak dengan sistem produksi mesin juga merupakan sistem produksi massal seperti casting. Hanya saja di sini digunakan mesin sebagai ganti mesin casting.

Produk-produk yang dibuat dengan mesin biasanya adalah kalung dan gelang rantai. Sama  halnya dengan mesin casting, mesin pembuat perhiasan ini harganya juga cukup mahal. Di Indonesia kerajinan perak yang dibuat dengan mesin banyak berasal dari Jawa Timur.
Pemasaran Kerajinan Perak

Ekspor kerajinan perak ke Eropa terus melonjak dari tahun ke tahun, utamanya pada setiap akhir tahun. Pasalnya mendekati Tahun Baru, permintaan berbagai jenis, baik perhiasan maupun barang pajangan dari kerajinan perak terus meningkat. Hal itulah yang terus memacu masyarakat Kota Gede untuk terus mengembangkan kerajinan perak.

Kerajinan ini, menurut sejarahnya, berkembang sebagai warisan para abdi dalem yang ahli membuat berbagai barang kebutuhan istana kerajaan Mataram di zaman dulu. Awalnya kerajinan ini melahirkan berbagai benda seni termasuk perhiasan dari emas, tembaga, dan perak. Ketika kerajaan Mataram pecah menjadi dua, para abdi dalem yang ahli membuat perhiasan tersebut tetap tinggal di wilayah ini. Hal itu bisa kita kenali pula dari nama-nama dusun yang ada di Kota Gede. Ada yang bernama Kampung Krintenan (yaitu tempat orang-orang pembuat perhiasan dari emas) dan Kampung Sayangan (yaitu tempat orang-orang membuat kerajinan dari tembaga).


Ketiga jenis kerajinan tersebut terus diwarisi oleh anak cucu keturunan para pengrajin zaman kerajaan Mataram dahulu. Tetapi pada perkembangannya, perhiasan perak lebih diminati oleh masyarakat. Tak aneh bila perkembangan kerajinan perak inilah yang tetap maju pesat hingga sekarang. Dan selanjutnya para pengrajin perak itu mengembangkan berbagai kreativitasnya dengan mengadaptasi bentuk kerajinan lainnya. Sampai kini pun kita masih dapat menjumpai berbagai jenis kerajinan perak yang dihasilkan di Kotagede ini.
KERAJINAN PERAK

Peninggalan kerajaan Mataram di Kota Gede bukan hanya berupa bangunan-bangunan kuno saja. Kerajinan perak adalah sebuah warisan lain yang hingga sekarang masih terus lestari dalam masyarakat, bahkan menjadi lahan penghidupan warga Kota Gede. Adalah cukup aneh, bahwa kerajinan perak di kota ini justru menjadi peninggalan sejarah kerajaan Mataram yang lebih dikenal oleh para wisatawan asing dibanding peninggalan lainnya.

Berbagai bentuk perhiasan mulai dari kalung, gelang, cincin, dan giwang, dengan desain yang beragam telah lahir dari tangan-tangan trampil para pengrajin perak di kota ini. Ribuan benda seni yang lahir setiap harinya itu, oleh para pemilik kerajinan perak di sana kemudian diekspor ke berbagai negara di benua Eropa. Lantaran banyaknya pengrajin perak yang hidup di kota itu, maka hampir sepanjang jalan di kanan dan kiri di kota itu pun terdapat toko-toko kerajinan perak. Itu sebabnya dalam perkembangannya Kota Gede sering juga disebut sebagai Kota Perak.

Tips memilih perhiasan perak yang berkualitas.

Kadar perak yang paling baik untuk perhiasan. Kadar perak 925 yang sering kita denganr adalah perak yang biasa digunakan dalam perhiasan. Dengan tingkat kemurnian 92.5% dan 7.5% tembaga. kadar perak paling cocok untuk perhiasan perak biasanya mempunyai kadar 92.5%. 

Mengapa perhiasan perak tidak dibuat dengan kadar 99.9% ? Tentu ada alasannya tersendiri. Alasan tersebut adalah jika menggunakan kadar 99.9%, tingkat kemurnian logam tersebut akan ting. Jika kemurniannya tinggi maka logam tersebut akan lunak. Dan jika dibuat dengan kemurnian di bawah 92.5% maka akan lebih mudah teroksidasi. Oleh karena itu kadar logam perak untuk perhiasan yang paling optomal adalah 92.5%

Jika biacar soal perak batangan biasanya ada 2 jenis yaitu 99.9% dan 99.95%. Perbedaanyan ada di tingkat kemurnian. Semakin tingkat kemurniannya tinggi, maka semakin bagus juga perak batangan tersebut.
Pembuatan Kerajinan Perak

      Meski perhiasan perak menempati posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan perhiasan emas, namun perhiasan perak hasil kerajinan tangan banyak penggemarnya. Sebut saja Kawasan Kotagede ,Yogyakarta yang sudah semenjak turun temurun dari jaman dahulu kala menjadi pusat pengrajin perhiasan perak. Pada jaman dahulu perhiasan dari perak banyak dibuat secara handmade atau dibuat menggunakan tangan. Namun dengan semakin modern , perhiasan perak banyak dibuat menggunakan mesin dan cetakan.

Perhiasan Perak Handmade/Buatan Tangan
Awal mula kerajinan tangan perhiasan perak di Kotagede Yogyakarta merupakan hasil buatan tangan. Semua proses membuat perhiasan dari awal hingga finishing menggunakan tangan (handmade).

Pada model kerajinan perak handmade ini terdiri dari dua jenis yang diklasifikasikan berdasarkan materialnya, yaitu Filigree dan Solid Silver. Perak Filigree atau dikenal dengan perak Trap merupakan jenis kerajinan perak yang menggunakan bahan benang/kawat perak yang sangat lembut yang dipilin dan dipres/dibuat plat. Benang-benang perak inilah yang digunakan untuk membuat motif atau dekorasi kerajinan perak. Benang perak/filigree ini bukan hanya digunakan untuk membuat perhiasan/asesories saja, tapi juga digunakan untuk membuat bermacam-macam miniatur seperti miniatur becak, kereta kuda, harley davidson dan juga bermacam-macam hiasan dinding seperti hiasan motif wayang dan lain sebagainya.

Solid Silver, Kerajinan perak ini berbahan utama perak lempengan/lembaran perak. Material ini lebih fleksibel untuk dibentuk atau digunakan membuat kerajinan perak. Biasanya digunakan sebagai bahan utama untuk membuat perlengkapan makan dari perak seperti nampan, piring, mangkok dan lain sebagainya. Selain itu juga sering digunakan untuk membuat miniatur dan perhiasan-perhiasan.Perhiasan dari solid silver , Alat makan dari solid silver, Alat minum dari solid silver.

Kerajinan Perak Hasil Cetakan/Casting
Menggunakan cara produksi handmade menjadi tidak efisien dalam memenuhi permintaan kerajinan perak dalam jumlah besar sedang waktunya terbatas. Karena itu kerajinan perak hasil cetakan menjadi pilihan bagi para pengrajin perak.

Dalam membuat kerajina perak dengan sistem cetak/casting ini menggunakan beberapa teknik. Teknik castingkerajina perak ini ada yang menggunakan peralatan sederhana sampai penggunaan mesin casting sentrifugal yang mahal harganya. Dan biasanya produk perhiasan yang ada di pasaran dibuat dengan mesin casting sentrifugal.

Proses pembuatan kerajina perak dengan sistem cetakan ini diawali dengan pencairan logam perak dan tembaga . Kemudian cairan tersebut dituangkan pada cetakan yang telah disiapkan sebelumnya sesuai bentuk yang dinginkan. Sekali proses pencetakan dilakukan dengan mesin casting sentrifugal bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan produk perak.

Kerajinan Perak Buatan Mesin
Cara lebih modern dalam membuat kerajina perhiasan perak adalah menggunakan mesin. Pada prinsipnya kerajinan perak dengan mesin ini seperti sistem produksi massal seperti casting, namun menggunakan mesin sebagai pengganti mesin casting.

Berbagai macam perhiasan perak yang dibuat dengan mesin ini antara lain kalung dan gelang rantai. Sama halnya dengan mesin casting, mesin pembuat perhiasan ini harganya juga cukup mahal. Di Indonesia kerajinan perak yang dibuat dengan mesin banyak berasal dari Jawa Timur. Jadi mana perhiasan perak yang anda pilih? Yang jelas selain artistik perhiasan juga harus kuat dari segi konstruksinya.

Senin, 02 Maret 2015

Manfaat Perak Untuk Tubuh

Manfaat perak untuk tubuh:
  • Perak Indentik dgn sebuah kerajinan dan dan perhiasan namun kini ditemukan manfaat lain dari perak yaitu sebagai antibiotik.
  • Sebelum penemuan antibiotik, ahli bedah biasa menjahit luka bekas pembedahan menggunakan benang tenun dgn bahan perak atau kerajinan perak. Mereka percaya bahwa perak bisa mencegah infeksi.
  • Selain digunakan utk campuran benang operasi, pada masa Perang Dunia I, perak pun digunakan utk melapisi pembalut luka karena diyakini dapat membantu menyelamatkan hidup.
  • "Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perak merupakan antimikroba kuat yg tidak menimbulkan iritasi dan tidak beracun," kata Valerie Edwards Jones dari Manchester Metropolitan University.
  • Jones menambahkan, perak terbukti dapat membunuh hingga 650 mikroba patogen. Hal itu dikarenakan perak terdiri dari ribuan ion-ion yg dapat mencegah penyebaran bakteri, virus dan jamur dgn cara memasuki sel dan menonaktifkan protein. Dgn demikian, mikroba tidak bisa berkembang biak dan mati dan akan mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
  • Peneliti lainnya Richard Hastings dari BioCote menyebutkan bahwa perak dapat mengurangi kadar bakteri hingga 99 persen ketika dipadukan dgn berbagai peralatan rumah sakit.
  • "Hal ini akan mengurangi risiko infeksi superbug seperti MRSA, E.coli dan salmonella," kata Hastings.
  • Perak juga efektif mengobati gangguan kulit, seperti bekas terbakar dan luka. Contohnya terdapat pada perban perak yg saat ini banyak digunakan utk membantu pemulihan luka.
  • "Dalam memulihkan kondisi luka yg berisiko mengalami iritasi dan ifeksi, perban perak terbukti sangat sukses," terang Jones.
  • Selain itu perak pun dapat mengatasi penyakit kulit seperti eksem dan psiorasis. Menurut Jones, krim yg mengandung satu persen perak bisa menekan peradangan yg terjadi ketika alergi kulit.

Namun demikian diperlukan studi lebih lengkap utk mengetahui apakah perak dan kerajinan perak dapat digunakan utk penggunaan intenal. Karena jika dikonsumsi langsung, pasien berisiko mengalami perubahan warna kulit.
SEJARAH KERAJINAN TEMBAGA

Ketika krisis ekonomi pra reformasi menerjang Negeri Kita sekitar tahun 1997, sempat muncul kekhawatiran kerja pedesaan berupa kerajinan tembaga serta kuningan ini mau mengalami kemunduran. Benar-benar , kerja kerajinan tembaga serta kuningan tetap berjalan. Hal tsb tak lepas dari kerja pengrajin Kerajinan Tembaga serta kuningan dengan memunculkan banyak inovasi produk serta inovasi di dalam memasarkan produk. Para pengrajin kerajinan tembaga serta kuningan juga berusaha mengikuti jalannya dengan membuat barang-barang rumah tangga ber bahan alumunium.

Perjalanan pemanfaatan bahan baku juga disertai dengan jalannya pemanfaatan teknologi produksi. Dalam jalannya awal industri kerajinan di Tumang Boyolali sekadar guna membuat barang-barang dapur, namun kini sudah mulai merambah ke kerajinan keindahan ukir dengan teknologi teraktual. Digunakannya teknologi ukir memudahkan proses produksi kerajinan tembaga serta kuningan.


Sekarang ini pengrajin kerajinan tembaga serta kuningan dapat merambah pasar nasional serta internasional. Pesanan produk kerajinan tembaga serta kuningan mengalami kenaikan meningkat/besar apalagi sejak adanya internet dimana mayoritas dapat dilakukan via online/internet. Hasil dari industri kerajinan tembaga serta kuningan ini sudah merambah s/d manca negara diantaranya Amerika serikat, Australia, Jepang, Inggris , dan lainnya. Hasil usaha kerajinan tembaga serta kuningan dapat berupa vas bunga, , lampu taman, kendi, bokor, ornament arsitektur, peralatan rumah tangga. Periode awal 1990-an dapat diucapkan sebagai tonggak periode keemasan kerja kerajinan tembaga serta kerajinan kuningan di Tumang, Boyolali. Mengalami Kenaikan lancarnya kerja kerajinan tembaga serta kerajinan kuningan yaitu berkah bagi warga Tumang Boyolali.

Kamis, 26 Februari 2015


Sejarah Kerajinan Perak Kota Gede

Sejarah Kerajinan perak kota gede dulu berasal ketika Panembahan Senopati di Mataram (Kota Gede) memerintahkan abdi dalem kriya membuat perhiasan dari emas dan perak, Bagaimana jika tidak? mungkin saja Kotagede tidak akan pernah mendapat julukan sebagai Kota Perak. Andai kata pihak keraton Yogyakarta, terutama pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono VIII, tidak terpikat dengan hasil kerajinan logam berciri tradisional hasil sentuhan tangan abdi dalem kriya Kotagede, mungkin kilap perak sudah lama terbenam di antara rumah joglo (lambang kejayaan kekuasaan tradisional Jawa) dan rumah loji (dengan ciri seni bangunan Eropa sebagai lambang kejayaan para pedagang atau pengusaha pribumi yang berhasil).
Argentum (Latin), itulah asal kata perak, sehingga dalam ilmu kimia, perak ditandai dengan lambang Ag (dengan nomor atom 47). Perak dimanfaatkan untuk membuat uang logam, perhiasan, sendok garpu, bahkan menyeruak dalam pembuatan bantalan mesin pesawat terbang. Di Indonesia, kerajinan perak berkembang pesat di Kotagede. Menurut catatan Djoko Soekiman, sudah sejak abad ke-16 (masa kerajaan Mataram Islam), Kotagede muncul sebagai pusat perdagangan yang cukup maju; hal ini setidaknya ditandai dengan sebutan lain untuk kota ini, yaitu Pasar Gede yang dapat diartikan sebagai ‘pasar besar’ (pusat perdagangan yang besar). Selain itu, sebagai pusat perdagangan barang-barang kerajinan, nama-nama wilayah di Kotagede pun berkaitan erat dengan nama usaha kerajinan yang ada: Samakan (tempat tinggal para pengrajin kulit), Sayangan (tempat tinggal para pengrajin barang dari tembaga dan perunggu), Batikan (tempat tinggal para pengrajin batik), dan Pandean (tempat tinggal para pengrajin besi) dan sebagainya.
Munculnya kerajinan perak di Kotagede bersamaan dengan berdirinya Kotagede sebagai ibu kota Mataram Islam pada abad ke-16. Ada bukti yang menunjukkan bahwa seni kerajinan perak, emas, dan logam pada umumnya telah dikenal sejak abad ke-9 (zaman Mataram Kuna/Hindu) dengan diketemukannya prasasti di Jawa Tengah yang di dalamnya termuat istilah pande emas, pande perak, pande wesi, dan sebagainya. Perkembangan perusahaan perak Kotagede mengalami masa keemasan antara tahun 1930—1940-an dengan munculnya perusahan-perusahaan baru, peningkatan kualitas, dan diciptakannya berbagai motif baru.
Industri perak mulai berkembang dan merambah pasaran dunia ketika Kotagede kedatangan seorang pedagang bangsa Belanda yang memesan barang-barang keperluan rumah tangga Eropa dengan bahan perak. Barang-barang tersebut berupa tempat lilin, perabotan makan minum, piala, asbak, tempat serbet, dan perhiasan dengan gaya Eropa ber motif khas Yogyakarta didominasi bentuk daun-daun, bunga, dan lung (sulur). Ternyata pesanan itu diminati orang-orang Eropa. Sejak saat itu berbagai order berdatangan dengan jumlah yang terus melambung. Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, pemerintah Hindia Belanda mendirikan satu lembaga khusus, yaitu Stichting Beverdering van het Yogyakarta Kenst Ambacht (disebut juga Pakaryan Ngayogyakarta). Lembaga ini memberikan pelatihan tentang teknik pembuatan kerajinan perak dan pengembangan akses pasar. Kegiatannya antara lain mengikuti Pekan Raya di Jepang tahun 1937 dan di Amerika tahun 1938.
Perlu dicatat bahwa tumbuhnya perusahaan perak diawali dengan adanya pakaryan perak. Istilah pakaryan perak dimaksudkan sebagai usaha membuat barang-barang seni dari perak. Semula, barang-barang tersebut dibuat tidak untuk diperdagangkan apalagi memperoleh profit secara besar-besaran, tetapi sekedar untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Usaha pakaryan perak ujung-ujungnya mengalami perkembangan dengan adanya organisasi dan spesialisasi berupa perusahaan perak. Meskipun begitu, perak Kotagede masih dikerjakan dengan cara yang sama, yaitu sebagai suatu bentuk kerajinan yang menuntut keterampilan tangan.
Setelah mengalami pasang surut, industri perak Kotagede tetap tak lapuk oleh hujan tak lekang oleh panas. Saat ini, memasuki wilayah Kotagede berarti kita siap disergap puluhan art shop perak yang terserak di kanan-kiri jalan. Di Kotagede, wisatawan tidak sekedar dapat memilih dan membeli souvenir, tetapi bisa menyaksikan proses pembuatannya. Proses produksinya diawali dengan peleburan perak murni berbentuk kristal, dicampur dengan tembaga. Kadar perak standar adalah 92,5%. Perak yang dilebur dan berbentuk cair dicetak untuk mendapatkan bentuk yang mendekati bentuk yang diinginkan, misalnya bakalan bentuk teko atau bakalan bentuk cincin. Proses kedua ini disebut singen atau disingekake (dicetak). Proses berikutnya ialah mengondel, yaitu memukul-mukul hasil cetakan untuk mendapatkan bentuk yang sesuai. Proses mengondel memerlukan tingkat ketrampilan tersendiri. Sesudah memiliki bentuk yang bagus kemudian diukir guna mendapatkan motif yang diinginkan. Proses ini memerlukan tingkat keahlian sangat tinggi. Setelah diukir baru dirakit, misalnya teko dipasangi gagang berbentuk belalai. Proses terakhir ialah finishing, yaitu membuat barang menjadi mengkilap dan menampakkan pamornya. Standar kualitas barang perak ialah 92,5%, jika kurang belum layak disebut silver. Standar baku ini ditetapkan untuk menjamin kualitas produk. Sedangkan harga ditentukan oleh kadar perak tiap gramnya dan tingkat kesulitan pembuatan.
Bagi Anda yang menginginkan mengetahui kadar kemurnian perak, dipersilahkan mampir ke Balai Besar Perindustrian di Jalan Kusumanegara. Jika Anda masih awam dengan perak, dapat memulai kunjungan ke art shop KP3Y (Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta) di kawasan Mondorakan. Di sini kita bisa mendapatkan informasi tentang standar mutu dan harga perak. Kemudian penjelajahan bisa dilanjutkan ke berbagai art shop di seluruh penjuru Kotagede sambil menikmati suasana khas sebuah kota tua nan eksotis. (Herry Mardianto)